Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Kalkun, Unggas dengan Identitas yang Tidak Jelas

Ilustrasi Kalkun (Credit: Angeline) Kalkun bukanlah hewan yang populer di Indonesia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, unggas tersebut kalah pamor dengan ayam yang notabene masih satu ordo Galliformes. Akui sajalah, kalian yang di Indonesia pasti lebih sering melihat ayam daripada kalkun, baik ternak maupun yang berkeliaran. Memang masih jarang ada peternak kalkun di Indonesia. Selain itu, ayam telah berhasil lebih dulu menguasai Indonesia dari segi budaya kulinernya. Tiap Lebaran, hidangan opor ayam jauh lebih umum jika dibandingkan dengan olahan daging kalkun. Bahkan, Natalan di Indonesia pun belum tentu dirayakan dengan makan kalkun ramai-ramai. Tidak seperti Amerika Serikat yang setiap tahun rutin merayakan Thanksgiving dan Natal dengan menyantap kalkun yang gemuk, bukan ayam kampung yang hingga kini menempati kasta tertinggi kualitas daging ayam di Indonesia. Karena tingkat popularitasnya yang kurang di mata khalayak Indonesia, mungkin hanya segelintir orang yang semp

Keluh Kesah Karena Penat Menyengat

Oh God! I really miss my blog! It’s been a while since my last post on this blog. (Sebelum lanjut, ada baiknya jika kalian menyetel lagu yang telah aku sematkan di bawah sembari membaca tulisanku ini). Sang Kala selalu tak habis-habis memaksaku untuk bersibuk-sibuk ria tanpa memberikanku waktu luang untuk menulis di blog ini. Di semester ini saja, aku sudah mulai mengurusi proposal skripsi. Belum lagi sejak Februari kemarin aku mulai magang di sebuah media daring berskala nasional yang kebetulan memiliki kantor di Surabaya. Ya, hingga tulisan ini diketik, aku sedang menjalani masa magang di sebuah media daring yang fokus utamanya adalah membagikan berita-berita baik tentang Indonesia. Secara umum, aku merasa bahagia bisa mendapat kesempatan untuk berkontribusi pada media tersebut. Suasana kantor serasa rumah. Bahkan makan siang pun biasanya mengandalkan jasa katering yang menyajikan masakan-masakan rumah. Mungkin hal tak enak yang kurasa selama magang adalah tenggat waktu

Pralaya Garda Marcapada

          Pada jaman dahulu kala, ada seorang janda miskin bernama Mbok Rondo yang hidup di desa. Pekerjaannya sehari-hari hanyalah mencari dan menjual kayu bakar. Mbok Rondo hidup sebatang kara dan kesepian. Ia ingin sekali memiliki seorang anak walaupun sudah lama ia telah ditinggal mati oleh suaminya. Hingga pada suatu hari ia memutuskan untuk meminta tolong kepada seorang raksasa sakti yang hidup di dalam hutan yang sangat lebat. Ia berharap agar sang raksasa mau mengabulkan permintaannya itu.

Haruskah Kita Mencoreng Citra Seseorang yang Kita Benci?

Jangan pernah menghina sekelompok orang yang memiliki pandangan yang bertentangan denganmu. Sekalipun pandangan tersebut bagimu terasa menjijikkan dan rendah sekalipun. Karena justru dari hinaan dan caci-maki itulah, kelompok yang engkau benci tersebut mampu memosisikan dirinya sebagai kelompok yang tertindas. Terlebih dengan adanya kalimat "orang yang berada di jalan yang benar akan selalu dicaci-maki orang banyak." Hinaan yang kau lontarkan justru mampu menjadi justifikasi bagi mereka untuk memperjuangkan pandangan hidup mereka yang bisa saja memang tidak kompatibel dengan hajat hidup orang banyak yang meskipun berbeda ragam, namun sama-sama mengharapkan kehidupan yang damai. Dengan kata lain, mulutmu harimaumu. Hinaan yang kau lontarkan menjadi makanan yang menghidupi mereka. Bumerang itu nyata, kawan. Wajar memang apabila kita merasa tidak setuju dengan pandangan suatu kelompok. Dan seringkali emosi kita tergerak untuk melawan. Namun di sinilah kelemahan kita.

Hormones, Jiwa Kritis Remaja, dan Betapa Pandirnya Drama Remaja Indonesia

I just watched the first episode of this series and my mind is blown. Awal-awal menonton episode pertama, saya mengira bahwa gambaran yang ditampilkan adalah anak-anak sekolah menengah beserta kenakalan-kenakalannya. Namun saya menyadari bahwa kenakalan-kenakalan yang disajikan di dalam serial tersebut tidaklah biasa.