Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Balada Kertas Leces dan Tukang Sedekah Asap

Gambar 1: Kertas Leces, riwayatmu kini. Selama 20 tahun kehidupan saya, (hampir) tidak pernah saya merasa trenyuh ketika mendengar kabar tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terlebih memiliki sebuah ikatan emosional dengan korporasi manapun. Namun PT Kertas Leces (Persero) adalah sebuah pengecualian. Memang kedua orang tua saya tidak bekerja sebagai karyawan di pabrik kertas milik negara ini. Namun lingkungan masa remaja sayalah yang mungkin membentuk perasaan simpati terhadap perusahaan yang terletak di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Siang Hari di Sebuah Bangku Kantin

Siang setelah waktu salat Jumat, aku bertemu dengan seorang wanita di kantin fakultas tetangga. Ia duduk bersama kawan-kawannya yang lain di meja tepat di depan aku duduk dan menyantap makanan pada saat itu. Kecurigaan awal muncul ketika beberapa kawannya yang wanita, termasuk ia, melirik ke arah belakang. Aku merasa mungkin mereka melirikku, atau orang lain di belakangku. Aku tak mengacuhkan hal itu pada awalnya. Namun kecurigaan bertambah ketika aku pergi memesan minum tak jauh dari tempatku duduk. Wanita itu juga beranjak dari tempat duduknya untuk memesan sebuah makanan, yang jaraknya tak jauh dari tempatku memesan minum. Ketika tak sengaja melihat kearahnya, terlihat beberapa detik kemudian pandangannya tertuju padaku. Agar tak terlihat sebagai seorang penguntit, aku mengalihkan pandanganku ke arah lain untuk beberapa saat. Detik berikutnya, rasa penasaran muncul dan kulihat kembali dirinya. Ia masih menatapku. Aneh. Tidak biasanya seorang wanita yang tak kukenal melihatku

Coretan Awal Tahun Hijriyah 1437

Ini lagi... Akhir-akhir ini jagad Indonesia (baik nyata maupun maya) lagi rame gara-gara program Kemhan. Kalo pernyataan resminya sih Program Bela Negara. Kalo dilihat dari kulit kacang sih semacam pelajaran PKn tapi pake baris-berbaris. Tapi malah ada yang melintir (atau bahkan ngarep?) kalo program ini adalah program wajib militer. Disinilah mulai rame. Ada yang ngomong kalo program ini gak guna, ada yang bilang kalo ini program buang-buang duit rakyat, ada yang bilang kalo ini kesempatan bagus karena bisa maen tentara-tentaraan atau gagah-gagahan, dan macem-macem deh alasannya. Tapi satu hal yang pasti, ada satu persamaan antara pihak yang pro dengan yang kontra. Giliran ngomong (entah itu soal KEBEBASAN maupun KEDISIPLINAN) memang paling banter. Tapi giliran implementasi malah "under-delivered". Mau contoh? Gak usah jauh-jauh deh. Lihat aja di tempat-tempat umum terdekat. Mau itu area kampus kek, taman kek, tempat makan kek, atau minimarket mah terserah. Kalian bakal me