Skip to main content

The Farmboy and his Moonlight

Here is the journal entry of Sir Roddwick Sonnkarst, member of the Order of Crimson Halfwing, on 16th Seftambria 215.
"Your presence is no longer important for Her Excellency, Sir Knight. Or perhaps you were knighted for nothing to begin with."
"Your light is dim, Sir Knight. You will not stand a chance against me, Her most favored knight!"
"I believe that your knighthood is invalid. How could she choose you as Her Knight?"
"You farmboy are not supposed to be here. Go back to your farmhouse, you useless knight!"
"Your service here is futile that she won't even care if you sacrifice your own life for her."
Those are the words that always flowing through my ears. Ever since the day I was knighted, Her Excellency is paying me a less attention compared with the other knights. Her Excellency only give me a small and less frequent tasks to me, which makes me wonder whether she trust me or not. At this point I'm afraid if what they say about my "uselessness" is true and justified by the fact that my service is less important for Her Excellency. If those words about me are true, then why Her Excellency knighted me on that time? Why does she require me as one of the member of Her Order of Knights? What is my purpose here? There must be some certain reasons of my presence in this place. I'm not serving her for nothing. Therefore, I shall craft my finest perseverance, slay her enemies and defend her from the enemies' treacherous plots, and many other life-taking missions, just to prove my sincere loyalty to her. Loyalty, that's the only word I can use to describe my affection towards Her Excellency. For I'm just her mere servant, nothing but her stepping stone in this cruel and harsh world.

Comments

Popular posts from this blog

Balada Kertas Leces dan Tukang Sedekah Asap

Gambar 1: Kertas Leces, riwayatmu kini. Selama 20 tahun kehidupan saya, (hampir) tidak pernah saya merasa trenyuh ketika mendengar kabar tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terlebih memiliki sebuah ikatan emosional dengan korporasi manapun. Namun PT Kertas Leces (Persero) adalah sebuah pengecualian. Memang kedua orang tua saya tidak bekerja sebagai karyawan di pabrik kertas milik negara ini. Namun lingkungan masa remaja sayalah yang mungkin membentuk perasaan simpati terhadap perusahaan yang terletak di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Kalkun, Unggas dengan Identitas yang Tidak Jelas

Ilustrasi Kalkun (Credit: Angeline) Kalkun bukanlah hewan yang populer di Indonesia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, unggas tersebut kalah pamor dengan ayam yang notabene masih satu ordo Galliformes. Akui sajalah, kalian yang di Indonesia pasti lebih sering melihat ayam daripada kalkun, baik ternak maupun yang berkeliaran. Memang masih jarang ada peternak kalkun di Indonesia. Selain itu, ayam telah berhasil lebih dulu menguasai Indonesia dari segi budaya kulinernya. Tiap Lebaran, hidangan opor ayam jauh lebih umum jika dibandingkan dengan olahan daging kalkun. Bahkan, Natalan di Indonesia pun belum tentu dirayakan dengan makan kalkun ramai-ramai. Tidak seperti Amerika Serikat yang setiap tahun rutin merayakan Thanksgiving dan Natal dengan menyantap kalkun yang gemuk, bukan ayam kampung yang hingga kini menempati kasta tertinggi kualitas daging ayam di Indonesia. Karena tingkat popularitasnya yang kurang di mata khalayak Indonesia, mungkin hanya segelintir orang yang semp

Kisah Tiga Bungkus Susu Kedelai

Pada suatu petang, tepatnya pada tanggal 11 November 2015, Yang Maha Kuasa sepertinya mempertemukanku dengan dua orang yang tidak pernah kuduga kemunculannya dalam hidupku. Kuingat pada saat itu aku sedang berada di sebuah warung penyetan sekitar daerah Kalidami setelah sebelumnya sempat beraktivitas di kampus. Aku semula berniat untuk menyegerakan diri menyantap makanan yang kupesan hingga dengan tiba-tiba seorang gadis kecil datang menghampiriku. Ia rupanya datang bersama ibunya yang menunggu tak jauh dari tempat sang gadis kecil itu berdiri sambil menaiki sepeda. Aku baru menyadari keberadaan gadis kecil itu ketika ia mulai membuka percakapan dengan saya (Jujur sebenarnya aku sendiri tidak hafal persis bagaimana detail percakapan yang mengalir pada saat itu. Namun setidaknya inilah gambaran yang kuingat tentang kejadian pada petang itu).