Skip to main content

Perih Berkasih


Kau inginkan aku ‘tuk memanggil cinta
Tapi bisaku hanya memanggul senjata

Katamu mawar itu merah
Kutahu darah itu merah

Yang kaulihat adalah warna senja yang merona
Namun kulihat adalah mereka yang merana


Hatimu penuh rasa kasih
Hatiku penuh rasa perih

Demi cinta kau rela mati
Demi politik aku harus berani mati

Kau mengharap indahnya kisah asmara
Aku menghadap dunia yang membara

Yang kau tonton adalah kisah drama
Ketika aku menonton luka trauma

Aku kini seorang alat perang
Manusiaku kini telah hilang

Tapi kau selalu mengharap kita untuk bersua
Walau aku kini hidup bagai anjing tua

Aku rindu padamu
Walau kalbu tak selembut dulu

Surabaya, 6 September 2015, 23:29.

Comments

Popular posts from this blog

Balada Kertas Leces dan Tukang Sedekah Asap

Gambar 1: Kertas Leces, riwayatmu kini. Selama 20 tahun kehidupan saya, (hampir) tidak pernah saya merasa trenyuh ketika mendengar kabar tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terlebih memiliki sebuah ikatan emosional dengan korporasi manapun. Namun PT Kertas Leces (Persero) adalah sebuah pengecualian. Memang kedua orang tua saya tidak bekerja sebagai karyawan di pabrik kertas milik negara ini. Namun lingkungan masa remaja sayalah yang mungkin membentuk perasaan simpati terhadap perusahaan yang terletak di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Kalkun, Unggas dengan Identitas yang Tidak Jelas

Ilustrasi Kalkun (Credit: Angeline) Kalkun bukanlah hewan yang populer di Indonesia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, unggas tersebut kalah pamor dengan ayam yang notabene masih satu ordo Galliformes. Akui sajalah, kalian yang di Indonesia pasti lebih sering melihat ayam daripada kalkun, baik ternak maupun yang berkeliaran. Memang masih jarang ada peternak kalkun di Indonesia. Selain itu, ayam telah berhasil lebih dulu menguasai Indonesia dari segi budaya kulinernya. Tiap Lebaran, hidangan opor ayam jauh lebih umum jika dibandingkan dengan olahan daging kalkun. Bahkan, Natalan di Indonesia pun belum tentu dirayakan dengan makan kalkun ramai-ramai. Tidak seperti Amerika Serikat yang setiap tahun rutin merayakan Thanksgiving dan Natal dengan menyantap kalkun yang gemuk, bukan ayam kampung yang hingga kini menempati kasta tertinggi kualitas daging ayam di Indonesia. Karena tingkat popularitasnya yang kurang di mata khalayak Indonesia, mungkin hanya segelintir orang yang semp...

Padam

Padam Kini aku terduduk dengan tangan terikat di belakang. Aku berada di dalam ruang tamu rumahku, di kelilingi oleh orang-orang berpakaian hitam-hitam dan bertopeng macam rampok. Satu orang berdiri dihadapanku, membawa senapan serbu. Sedang tiga orang lainnya berdiri mengelilingi aku yang terduduk lemas dan pusing akibat serangan popor senjata yang sempat mendarat di dahiku sesaat sebelum akhirnya aku berada di posisi seperti sekarang ini.             “Hei Lesmana! Kamu kan yang menulis berita-berita fitnah itu?” sahut orang yang memegang senapan.             “Fitnah? Yang kutulis itu justru sebuah kenyataan.”             “Mengelak saja terus! Toh sebentar lagi kau akan bernasib sama seperti ibumu!” “Kutebak kalian dari Macan Hitam ya? Bagiku malah terlihat seperti gerombolan anjing galak pemerintah. Tapi tak ku...