Pernahkah
anda menonton video klip lagu "Everytime" yang dinyanyikan oleh boy
pablo?
Jika
anda menjawab "ya", maka beruntunglah. Besar kemungkinan anda akan
paham dengan poin-poin yang akan saya sampaikan.
Jika belum, stop buang-buang
waktumu. Tonton sesegera mungkin! Nikmat estetika mana lagi yang kau
sia-siakan?
Kembali
ke bahasan utama. Sengaja saya membagikan tautan video ini ke linimasa kalian
karena inilah bukti betapa unggulnya kreativitas umat manusia apabila
dipercikkan oleh sebuah katalisator bernama spontanitas.
Ya,
selain estetika, spontanitas juga menjadi kata kunci tulisan ini.
Sendiri, namun tak kesepian. |
Bersiaplah,
anda akan disuguhkan oleh untaian argumentasi tentang mengapa video ini
merupakan sebuah mahakarya yang patut kalian apresiasi setinggi-tingginya.
Rela
menulis pada pukul 5 pagi setelah bergumul dengan skripsi adalah bentuk
apresiasi yang saya lakukan demi video klip epic ini!
Alkisah
maka tersebutlah, seorang Austin Weber yang rela berkelana menuju negeri Sakura
untuk menyanyikan lagu hits ABBA yang berjudul "Mamma Mia"...
...secara
sendirian...
...dengan
CELANA PENDEK!!!
Wahai
Nicolas Pablo Muñoz! Sambutlah pesaingmu dalam bidang menyanyi di siang bolong
sembari bercelana pendek!
Joged mhank! |
Maaf
jika terlalu berlebihan. Namun dedikasi Weber terhadap celana pendek adalah
benar adanya. Lihat saja di sepanjang video. Di manapun latar tempatnya, Weber
setia dengan celana pendeknya.
Namun
tentu saja celana pendek bukan satu-satunya nilai jual dari video klip ini.
Tingkah gaya Weber yang terkesan canggung namun pede berkharisma, kualitas
gambar yang sering pecah-pecah ala jadul, efek video yang tidak muluk-muluk
namun kocak, hingga musik latar yang sekilas murah tapi lama-lama catchy
merupakan kualitas yang mampu menempatkan video ini berada pada tingkat E S T E
T I K A yang sama dengan video klip "Everytime" nya boy pablo.
Cuma
bedanya, kalau boy pablo sebagai pemusik indie memang berencana membuat video
klip. Sedangkan Weber terkesan spontan.
"Kowe rapopo toh le?" |
Bapak
saya pernah berujar, bahwa baju atau perhiasan yang murah sekalipun akan
terlihat mahal dan berkelas apabila dikenakan oleh orang yang pantas.
Kini
saya haqqul yaqin bahwa video klip ini merupakan perwujudan audio visual dari
ujaran bapak saya. Tidak hanya sebagai metafora, secara harfiah pun juga
sesuai.
Soal
spontanitas, ada satu hal lagi yang patut dibahas. Yaitu konteks di balik video
tersebut.
Melalui
Reddit (berterimakasihlah kepada Kemkominfo jika anda tidak bisa membuka
Reddit), Weber secara singkat menyebutkan cerita di balik video ini.
Sebenarnya, ia berencana untuk berlibur bersama pacarnya ke Jepang.
Nahas,
bahagia dicita, namun malang yang tiba. Sekonyong-konyong Bumi bersabda bahwa
Weber putus hubungan dengan wanita yang telah menjadi Sang Mantan.
Tak
mau rugi, Weber pun akhirnya secara spontan mengajak Sang Ayahanda untuk
berlibur bersama ke Jepang.
Dedikasi seorang bapak. Rela mendampingi sang anak yang lagi kelaran ati. |
Dan
secara spontan pula, merekam Weber menyanyikan lagu "Mamma Mia"...
...yang
notabene menceritakan tentang seseorang yang baru saja putus hubungan.
Jomblo tegar nyundul langit! |
Konteks
cerita inilah yang kemudian melengkapi kesempurnaan mahakarya Austin Weber yang
telah ditahbiskan oleh semesta sebagai bagian dari Kaum Tunggal yang berdihari.
Alias
berdiri di atas hati sendiri. Sambil joget asoy nyanyi lagu hits dekade 70-an.
Agar
saya tidak dituduh asal membual, ada baiknya jika anda sekalian menonton video
yang saya bagikan ini. Nasib bagus jika anda putar berulang-ulang. Seperti yang
saya lakukan selama saya membuat tulisan ini.
Akhirul
kalam, matahari sudah mulai bersinar memulai pagi. Sudah saatnya saya untuk
tidur.
Salam
Damai!
Comments
Post a Comment